Kerangka-kerangka baru
mengenai evolusi kebudayaaan disebut kerangka neo evolusionis.
Kerangka-kerangka tersebut antara lain :
1. Kerangka Gordon Chile (Peristiwa
Besar dalam Evolusi Kebudayaan)
Awal
eksistensi manusia di muka bumi, evolusi kebudayaan didasarkan pada mata
pencaharian berburu dan meramu berjalan sangat lambatdalam berates-ratus ribu
tahun. Kemudian peristiwa besar terjadi sehingga menyebar dan mempengaruhi
kebudayaan di permukaan bumi disebut cultural
revolution. Revolution dimaksudkan sebagai peristiwa besar yang telah
memberi arah perkembangan dan perubahan total mendasar kepada proses
perkembangan kebudayaan manusia. Cultural
Revolution di alami oleh tujuh manusia dimuka bumi, adalah Neolithic Revolution yang pada saat itu
manusianya secara terpisah telah pandai bercocok tanam sehingga berubah dalam
kehidupa masyarakat yang didasarkan pada sistem mata pencaharian food gathering ke food producting, hidupnya mulai menetap, waktu senggang digunakan
untuk mengembangkan kerajinan, pertukangan dan kesenian. Perubahan kebudayaan
yang sangat besar dengan adanya system pembagian kerja yang lebih terperinci.
Kemudian terdapat konsepsi tentang “pekerjaan terpandang” dan “pekerjaan tidak
terpandang”, maka timbullah golongan-golongan sosial (pelapisan sosial).
Golongan-golongan sosial ada yang melepaskan diri dari pekerjaan petani dan
menjadi undagi (tukang), pengrajin, seniman, pedagang, tentara, pendeta .
mereka mulai hidup mengelompok di tempat tertentu yang disebut “kota”. Sehingga
kebudayaan mereka mulai berubah dan disebut urban revolution. Kemudian disusul revolution in human knowledge yang
ditandai telah adanya tulisan, pesatnya pengetahuan manusia yang digunakan untuk
perbaikan dan kesejahteraan hidupnya. Namun Childe juga berpendapat bahwa
revolusi kaum buruh menyebabkan munculnya masyarakat tanpa kelas karena telah
adanya pengaruh difusi dari kebudayaan dan ada yang tidak mendapat pengaruh
itu. Dapat disimpulkan menurut Childe, bahwa semua kebudayaan berkembang dari
bentuk-bentuk yang sederhana menjadi bentuk-bentuk yang kompleks.
2. Kerangka Leslie White (Konsumsi Energi dalam Evolusi
Kebudayaan)
Perkembangan
kebudayaan manusia awalnya berlangsung lambat kemudian maju dengan pesat karena
manusia dapat menguasai berbagai macam sumber energi yang semakin banyak dan
intensif. Kemudian penemuan-penemuan sumber energy yang mencolok itu disebut cultural mutation. Yang pada awalnya
manusia hidup dalam kesederhanaan dimana ia hanya mampu mempergunakan tenaga
yang keluar dari organismenya sendiri (energy of human organism) dan dalam
perkembangannya manusia telah mengenal api , tenaga angin dan air. Ketika manusia menemukan cara-cara untuk
menggunakan hewan maka semakin maju dalam tekhnologinya dan mulai mengenal
bercocok tanam. Proses evolusi kebudayaan tampak sewaktu menggunakan tenaga
hewan. Akhirnya mutasi-mutasi kebudayaan yang terbaru, seperti penemuan
cara-cara untuk menguasai energy angin, air, uap, listrik, dan atom, telah dan
akan menyebabkan kemajuan sangat pesat dalam proses evolusi kebudayaan.
Sehingga kemajuan kebudayaan di ukur secara relatif, mutlak dan eksak dengan
merumuskan beberapa energi lain disamping energi manusia secara berasas-guna
per kapita per tahun oleh sutau masyarakat atau kebudayaan. Menurut Steward,
metode Leslie White untuk mengukur penggunaan energy untuk keperluan hidup
manusia tetapi hanya dapat menerangkan mengapa suatu kebudayaan maju dan belum
dapat memberi jawaban. Gordon Childe tidak banyak memberi keterangan mengenai
perubahan kebudayaan-kebudayaan lain yang berada di luar tempat-tempat
terjadinya peristiwa revolusi kebudayaan.
3. Metodologi Analisis Steward (
Evolusi Multilineal)
Steward
pada dasarnya berpendirian bahwa tiap proses perkembangan kebudayaan manusia di
dunia bersifat khas. Namun terdapat kesejajaran yang tampak dalam kebudayaan
universal (primer) mulai dari sistemmata pencahrian hidup, organisasi sosial,
dan sistem religi. Dan yang tidak primer seperti teknologi, system pengetahuan,
dan kesenian tidak menampakkan evolusi yang sejajar. Metode ekologi budaya Julian Steward dibagi dua yaitu ada
perkembangan-perkembangan, ada yang pasif yaitu lingkungan yang merupakan
faktor internal. Jadi yang disebut inti kebudayaan yaitu suatu unsur
kebudayaan, aspek subsistem yang perkembangan evolusinya sangat dipengaruhi
oleh kekuatan alam, baik berupa letak geografis, musim, iklim, SDA, termasuk di
dalamnya pola-pola pemukiman. Perkembangan pola pemukiman yang menetap dan
berpindah-pindah mengikuti aktifitas ekonomi masyarakat. Dapat disimpulkan
secara singkat, bahwa Steward menjelaskan tingkat-tingkat evolusi dalam enam
kebudayaan di dunia, yang didasarkan atas bahan prehistori yang konkret, atau multilinear evolution yaitu
proses-proses perkembangan yang berjalan lambat dari kebudayaan-kebudayaan yang
berlainan dan yang hidup dalam lingkungan yang berbeda-beda, tetapi yang secara
garis besar menunjukkan persamaan dalam proses-proses evolusi kebudayaan
manusia dalam unsur-unsur primernya, tetapi menunjukkan perbedaan besar dalam unsur-unsur
sekundernya.
SUMBER :
Sejarah Teori Antropologi
http://www.anekanews.com/2010/10/teori-evolusi-multilinear.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar