·
Karakteristik dan kehidupan bersosial
budaya masyarakat daerah Rembang
Sifat
dan karakteristik masyarakat pesisir pada umumnya yaitu :
1) Sangat dipengaruhi oleh
jenis kegiatan.
Contohnya seperti usaha perikanan tangkap, usaha perikanan
tambak, dan usaha pengelolaan hasil perikanan yang memang dominan dilakukan.
2) Sangt di pengaruhi oleh
faktor lingkungan, musim dan juga pasar.
3) Struktur masyarakat yang
masih sederhana dan belum banyak dimasuki oleh pihak luar. Hal ini dikarenakan
baik budaya, tatanan hidup, dan kegiatan masyarakat relatif homogen dan
maasing-masing individu merasa mempunyai kepentingan yang sama dan tanggung
jawab dalam melaksanakan dan mengawasi hukum yang sudah disepakati bersama.
4) Sebagian besar masyarakan
pesisir bekerja sebagai Nelayan.
Nelayan adalah
perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang mata pencahariannya atau
kegiatan usahanya melakukan penangkapan ikan.
Karena
secara umum masyarakat rembang menggunakan bahasa dan logat yang kasar maka
sangat berkitan dengan karakteristiknya. Misalkan saja pada masyarakat yang
disebut “mbelah” (warga pesisir) yang lekat dengan daerah tanjungsari, tasik
agung, kabongan, dan sebagianya. yang cenderung berwatakkan kasar, suka
berbicara dengan nada yang keras yang menunujukkan mempunyai keinginan yang
keras pula.
Dengan
adanya globalisasi di dunia saat ini tentu mempengaruhi struktur dan proses
social dalam masyarakat. Meskipun sebagian besar masyarakat di desa tersebut
bermata pencaharian sebagai nelayan, namun di kampung nelayan terdapat
diferensiasi sosial yang sebenarnya pasti ada, namun tidak begitu terlihat.
Terlihat berbagai
perbedaan di dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, di antara perbedaan yang
ada, yang paling mencolok adalah perbedaan agama. Jika kita menilik lebih dalam
mengenai desa ini, maka akan menemui berbagai bangunan tempat ibadah di
antaranya masjid,gereja,kuil,dan wihara. Jaraknya pun tidak berjauhan antara
bangunan satu dan lainnya. Ini cukup membuktikan bahwa masyarakat desa Tasik
Agung Rembang sangat plural. Tidak pernah ada konflik apapun yang di dasari
oleh perbedaan agama,bahkan penganut dari setiap agama saling bahu membahu jika
ada acara yang didasarkan oleh agama. Contohnya jika hari raya Idul Fitri
penganut agama lainpun ikut merayakan, begitupun sebaliknya.